Beberapa pabrikan melaksanakan penyesuaian strategi di pasar otomotif Indonesia. 2 model ini seketika menghilang dari web formal.
Awal merupakan Honda City Hatchback buat transmisi manual. Bersamaan dengan tren pasar yang terus menjadi menuju ke transmisi otomatis, permintaan buat varian manual terus menjadi menyusut.
PT Honda Prospect Motor( HPM) selaku agen pemegang merk Honda di Indonesia kesimpulannya menghentikan penjualan City Hatchback manual pada 2025.
Saat ini, bila mendatangi web formal Honda Indonesia, cuma tersisa varian City Hatchback Rumah sakit CVT, yang memakai transmisi otomatis.
Yusak Billy, Sales& Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, berkata donasi penjualan varian paling tinggi buat transmisi CVT hingga 90 persen.
” Model terkini dikala ini menawarkan satu varian saja ialah Rumah sakit CVT, cocok dengan permintaan dari konsumen,” kata Billy kepada detikOto, Senin( 13/ 1/ 2025).
Tidak hanya Honda, Chery pula menghapus Tiggo 5X dari catatan model kendaraan yang dipajang dalam web formal di Indonesia.
Tiggo 5X awal kali diperkenalkan di Indonesia selaku SUV dengan harga terjangkau yang mengandalkan desain modern serta fitur lumayan lengkap. Mobil ini pernah menarik atensi konsumen sebab bawa citra Chery yang lebih fresh sehabis merk ini kembali ke Indonesia.
Keputusan Chery menghapus Tiggo 5X seakan jadi petanda berakhirnya ekspedisi SUV kompak tersebut di pasar otomotif Tanah Air.
Selaku penggantinya, Chery lebih memprioritaskan Tiggo Cross, yang menawarkan fitur serta teknologi lebih modern buat bersaing di segmen SUV entry- level.
Sales Director PT CSI, Budi Darmawan berkata animo Tiggo Cross yang baru meluncur lagi tinggi- tingginya dengan total pesan pemesanan kendaraan yang diklaim telah tembus 1. 500- an unit.
” Dikala ini kami masih memasarkan Tiggo 5X. Tetapi balik lagi kita kembalikan ke market, apakah demand- nya masih jalur bertepatan dengan Tiggo Cross ataupun lumayan digantikan dengan Tiggo Cross,” kata Budi di Jakarta, Kamis( 6/ 3/ 2025).
Ia belum dapat berkata gimana nasib Tiggo 5X ke depannya. Tetapi yang tentu, penciptaan dikala ini ditunjukan ke Tiggo Cross dibanding Tiggo 5X.
” Sebab kami pasti masih mengamati pergerakannya. Tetapi jika ditanya apakah kita masih jual? Kita masih jual,” ucap Budi.
” Produksinya dikala ini masih kita prioritaskan Tiggo Cross dahulu. Sebab kebetulan demand- nya sangat, sangat besar waktu kita launching. Jadi kita fokus supply yang Tiggo Cross dahulu,” tambah ia.
Keputusan ini pula mencerminkan gimana produsen otomotif terus menyesuaikan diri dengan tren pasar serta kebutuhan konsumen, membenarkan kalau produk yang mereka tawarkan senantiasa relevan serta kompetitif.