Pemerintah Indonesia lewat Departemen Luar Negara RI dengan tegas menolak rencana Presiden Amerika Serikat yang mau merelokasi masyarakat Palestina di Gaza.
Juru Bicara Departemen Luar Negara RI, Roy Soemirat, berkata Indonesia menolak seluruh upaya buat secara paksa merelokasi masyarakat Palestina ataupun mengganti komposisi demografis daerah pendudukan Palestina.
” Aksi semacam itu hendak membatasi terwujudnya negeri Palestina yang merdeka serta berdaulat sebagaimana dicita- citakan oleh Pemecahan 2 Negeri( Two State Solutions) bersumber pada perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur selaku bunda kotanya,” kata Roy dalam penjelasan video, Rabu( 5/ 2/ 2025).
Indonesia pula menyerukan kepada komunitas internasional buat membenarkan penghormatan terhadap hukum internasional, spesialnya hak rakyat Palestina buat memastikan nasib sendiri dan hak mendasar buat kembali ke tanah air mereka.
” Indonesia dalam perihal ini kembali menegaskan kalau salah satunya jalur mengarah perdamaian abadi di kawasan merupakan dengan menuntaskan pangkal pemicu konflik, ialah pendudukan ilegal serta perpanjangan oleh Israel atas daerah Palestina,” ucap Roy.
Lebih dahulu, Trump pada Sabtu( 25/ 1/ 2025) berkata dia sudah berdialog dengan Raja Yordania Abdullah II tentang pemindahan penduduk Palestina dari Gaza.
Dia juga berharap bisa berunding dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al- Sisi pada Pekan( 16/ 1/ 2025) ini.
” Aku mau Mesir mengambil orang- orang. Serta aku mau Yordania buat bawa orang,” kata Trump. Belum lama, Trump pula mengutarakan rencananya supaya Amerika Serikat mengambil alih Jalan Gaza.“ AS hendak mengambil alih Jalan Gaza, serta kami pula hendak melaksanakan suatu terhadap daerah itu,” kata Trump kepada wartawan, Selasa( 4/ 2/ 2025).
Baca Juga